Home Berita Dosen Bisa Tahu Skripsi Hasil ChatGPT Hanya dalam 5 Detik, Bagaimana Caranya?

Dosen Bisa Tahu Skripsi Hasil ChatGPT Hanya dalam 5 Detik, Bagaimana Caranya?

25
0

Rabu, 30 Oktober 2024 – 01:16 WIB

Bandung, VIVA – Dr. Ira Mirawati, M.Si, seorang dosen di Universitas Padjajaran (UNPAD), mengungkapkan bahwa dosen sebenarnya dapat mengenali skripsi yang dibuat oleh AI (kecerdasan buatan), seperti ChatGPT hanya dalam lima detik, sehingga mahasiswa tidak bisa menipu dosen saat bimbingan atau sidang skripsi.

Baca Juga:

Tanggapan Dosen Unpad terkait Buku Hasil ChatGPT yang Viral di Medsos

Dosen yang juga aktif membagikan konten edukasi di TikTok ini menjelaskan setidaknya ada tiga ciri yang bisa membantu dosen membedakan skripsi yang dibuat oleh AI atau karya tulis asli.

Pertama, jika seseorang menyalin tulisan dari ChatGPT, tulisan yang seharusnya tebal akan diiringi oleh tanda bintang-bintang. Sehingga, tanda bintang ini menjadi ciri yang jelas bahwa tulisan tersebut dibuat oleh AI.

Baca Juga:

Pentingnya Upgrade Diri di Tengah Perubahan yang Pesat

“Ciri pertama adalah adanya tanda bintang sebelum dan sesudah kalimat yang ditebalkan,” ujar Dr. Ira dalam salah satu videonya, pada Senin (28/10/2024).

Ciri kedua adalah pemakaian kata-kata seperti “penting” dan “tentu” yang kerap muncul dalam teks buatan ChatGPT. Menurut Dr. Ira, kata-kata tersebut adalah karakteristik khas ChatGPT yang selalu menyanggupi perintah penggunanya.

Baca Juga:

Viral! TikToker Ini Klarifikasi soal Tuduhan Buku Karyanya Hasil ChatGPT

“Ciri yang kedua adalah kata-kata khas dari ChatGPT yaitu ‘penting’ dan ‘tentu’, karena AI selalu menyanggupi (perintah),” tambahnya.

Obrolan OpenAIGPT.

Kemudian, AI umumnya akan menyusun teks dengan format yang dimulai dengan memberikan informasi positif yang memenuhi harapan pengguna, diikuti dengan poin-poin sesuai perintah, dan diakhiri dengan paragraf yang seolah-olah penuh kebijakan.

“Ketiga, pola penulisannya itu sendiri. Pertama, AI akan memberikan informasi positifbahwa akan memenuhi apa yang kita harapkan, lalu poin-poinnya dari apa yang kita minta, dan diakhir akan ditutup sebuah paragraf penuh kebijakan,” paparnya.

Dosen Program Studi Manajemen Komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) UNPAD ini menambahkan bahwa penggunaan AI untuk skripsi sebenarnya diperbolehkan asalkan digunakan dengan benar, seperti mencari inspirasi.

“Bisa menggunakan ChatGPT untuk mencari inspirasi, mencegah kebuntuan. Tapi, jangan-menyalin plek ketiplek seperti itu,” jelasnya.

Sebagai dosen berpengalaman di Fikom UNPAD, Ira mengaku pernah mendapati mahasiswanya yang menulis skripsi menggunakan ChatGPT. Tanpa ragu, ia langsung menegur mahasiswa tersebut.

“Pernah, langsung ketahuan, dan dimarahi,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya

Kemudian, AI umumnya akan menyusun teks dengan format yang dimulai dengan memberikan informasi positif yang memenuhi harapan pengguna, diikuti dengan poin-poin sesuai perintah, dan diakhiri dengan paragraf yang seolah-olah penuh kebijakan.

Halaman Selanjutnya



Tautan sumber

Great Enrico
Agung Enriko adalah penulis di situs Teknopreneur dengan fokus pada inovasi teknologi dan kewirausahaan. Ia meraih gelar Sarjana Teknologi Informasi dari Universitas Bina Nusantara. Berpengalaman dalam pengembangan aplikasi dan manajemen proyek, Agung berbagi wawasan berharga untuk membantu pengusaha memahami dinamika dunia digital.