Beranda Berita Tiongkok Sepakati Kesepakatan Senilai US$10 Miliar dengan Indonesia di Bidang Teknologi Hijau

Tiongkok Sepakati Kesepakatan Senilai US$10 Miliar dengan Indonesia di Bidang Teknologi Hijau

20
0
Tiongkok Sepakati Kesepakatan Senilai US$10 Miliar dengan Indonesia di Bidang Teknologi Hijau

BEIJING: Cina dan Indonesia sebenarnya telah menandatangani penawaran-penawaran senilai US$ 10 milyar pada Forum Online Layanan Indonesia-Cina di Beijing, yang mencakup sektor-sektor seperti makanan, energi baru, teknologi modern dan bioteknologi, demikian dilaporkan oleh media pemerintah Cina.

Pertemuan kedua pemimpin ini terjadi setelah pertemuan hari Sabtu antara Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang saat ini sedang melakukan kunjungan ke Cina yang akan berlangsung hingga 10 November, menandai perjalanan pertama Prabowo ke luar negeri sejak ia mulai menjabat sebagai presiden pada bulan Oktober.

Prabowo, yang memenangkan pemilihan presiden Indonesia pada bulan Februari lalu, juga memilih Tiongkok untuk kunjungan pertamanya sebagai presiden terpilih, menggarisbawahi komitmen Jakarta untuk menjalin hubungan strategis yang lebih kuat dengan Beijing.

Dalam sebuah deklarasi bersama setelah pertemuan kedua pemimpin selama liburan akhir pekan, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kemitraan di pasar-pasar seperti mobil listrik, baterai lithium, fotovoltaik, dan iklim ekonomi digital.

Selain itu, mereka juga berdedikasi untuk memperkuat kolaborasi mereka dalam pergeseran global menuju energi yang lebih bersih dan berkolaborasi untuk menjaga keamanan sumber-sumber mineral global dan membuat jaringan, menurut deklarasi tersebut.

Dalam satu deklarasi lagi, Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa peningkatan kemitraan antara kedua negara akan membawa keamanan regional yang jauh lebih baik.

“Kita harus memberi contoh bahwa di zaman ini, kolaborasi, bukan konflik, adalah jalan menuju ketenangan dan kemakmuran,” kata kepala negara Indonesia, termasuk bahwa negara Asia Tenggara ini berdedikasi untuk mendukung para pemodal Tiongkok.

Pada hari Minggu, produsen produk baterai asal Tiongkok memberi wewenang kepada PT Vale Indonesia untuk mengembangkan pabrik pelindian asam bertekanan tinggi di Sulawesi Tengah, sebagian untuk melindungi sumber-sumber nikel, demikian sebuah pengajuan di Shenzhen. Prabowo melihat penyelesaiannya.

Pasar nikel di Indonesia, produsen baja terbesar di dunia, didominasi oleh perusahaan-perusahaan Cina yang terdiri dari Tsingshan Holding Group dan Zhejiang Huayou Cobalt.

Di pasar teknologi, perusahaan teknologi Indonesia, GoTo Gojek Tokopedia, mengesahkan perjanjian dengan Tencent Holdings Ltd dan Alibaba Team Holding Ltd dari Tiongkok untuk mengembangkan kerangka kerja cloud dan talenta elektronik di Indonesia, demikian Reuters melaporkan sebelumnya.

Kedua negara pasti akan memperkenalkan langkah-langkah visa, termasuk visa multi-entry yang tahan lama, dan mendorong lebih banyak lagi penerbangan langsung dan tujuan berdasarkan kebutuhan, demikian diungkapkan dalam deklarasi bersama.

Parlin Siagian
Parlin Siagian adalah penulis di situs Teknopreneur yang mengkhususkan diri dalam teknologi dan kewirausahaan. Ia meraih gelar Sarjana Manajemen dari Universitas Sumatera Utara. Dengan pengalaman di bidang startup dan konsultasi bisnis, Parlin menyajikan artikel yang informatif, membantu pembaca mengatasi tantangan dalam dunia digital dan inovasi.