Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengungkapkan pada hari Kamis bahwa 19 perusahaan Australia telah menunjukkan minat untuk berinvestasi di sektor teknologi Indonesia.
Setelah pertemuannya dengan Penny Williams, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Meutya memberitahukan kepada media bahwa diskusi mereka berfokus pada peluang kolaborasi, terutama di bidang informasi dan teknologi.
Ia menggambarkan perkembangan ini sebagai hal yang sangat menggembirakan, terutama mengingat semakin pentingnya sektor digital dalam kemajuan ekonomi Indonesia.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dari tahun 2019 hingga 2024, investasi Australia di Indonesia telah mencapai setidaknya $1,96 miliar. Pada tahun 2023, Australia menduduki peringkat sebagai sumber investasi langsung asing terbesar ke-10 di Indonesia, dengan kontribusi sekitar $500 juta.
Meutya juga menekankan bahwa diskusi tersebut mencakup peningkatan kerja sama dalam keamanan siber dan penanganan risiko serta ancaman di bidang ini. Selain itu, mereka menjajaki kolaborasi dalam transformasi digital untuk mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Kemitraan Strategis Komprehensif untuk 2025-2029.
Duta Besar Penny menyatakan harapannya untuk melanjutkan dan memperkuat kerja sama antara Australia dan Indonesia.
Kemitraan antara kedua negara di sektor komunikasi dan digital telah mencakup berbagai inisiatif, seperti program beasiswa Australia Award untuk pelatihan kecerdasan buatan, kunjungan perusahaan teknologi Australia ke Indonesia, peningkatan strategi ekonomi Asia Tenggara, dan pelatihan keamanan siber.