BEIJING (Reuters): Tiongkok dan Indonesia telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai industri utama, termasuk litium, kendaraan bertenaga baru, energi ramah lingkungan, dan pariwisata, menurut pernyataan bersama yang dirilis Sabtu malam.
Pernyataan tersebut menyusul pertemuan antara Kepala Negara Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang akan mengunjungi Tiongkok pada hari Minggu, negara pertama yang dikunjunginya sejak menjabat bulan lalu.
Setelah kemenangannya dalam pemilihan umum legislatif Indonesia pada bulan Februari, Prabowo membuat gerakan simbolis dengan memilih Tiongkok sebagai tujuan pertamanya sebagai presiden terpilih, yang menyoroti keputusan ibu kota Indonesia untuk memperdalam kerja sama strategisnya dengan Tiongkok.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa Tiongkok dan Indonesia berencana untuk bekerja sama guna menemukan cara-cara baru untuk mempromosikan pembangunan internasional. Mereka bermaksud untuk menemukan kemungkinan kerja sama di berbagai bidang seperti truk energi baru, baterai litium, dan fotovoltaik, serta memanfaatkan pelanggan potensial yang tersedia di bidang ekonomi digital dan pembangunan ramah lingkungan.
Kedua negara juga berencana untuk bekerja sama lebih erat di pasar pertambangan, memanfaatkan sumber daya alam dan kapasitas produksi masing-masing.
Dalam upaya untuk menghidupkan kembali dan melampaui tingkat pariwisata pra-pandemi, kedua negara akan memperkenalkan langkah-langkah visa baru, termasuk visa jangka panjang multi-entri, dan mendorong lebih banyak perjalanan langsung dan lokasi berdasarkan kebutuhan.
Selama kunjungan Prabowo, kedua belah pihak menandatangani banyak kesepakatan kerja sama, termasuk di bidang real estat dan ekspor kelapa segar dari Indonesia ke Tiongkok.